ManAJeMen ALA PePAYA

Saya doakan para pembaca blog ini semakin hari semakin dahsyat, fantastis dan bombastis semangatnya. Hehehe. Karena berkutat dengan bidang pertanian so sekali-sekali agak pertanian boleh ya pembaca. Membahas tentang buah-buahan, menyehatkan bukan?? Apalagi buah yang satu ini. Pasti pembaca yang luar biasa pernah dengar “Wah, pepayanya cantik-cantik”. Begitu biasanya komentar kaum perempuan kalau baru belanja di pasar atau mall melihat pepaya yang menguning nan ranum. Eits!!!tapi bagi para laki-laki jangan berpikir yang aneh-aneh, mentang-mentang membahas pepaya terus ada kata-kata ranum bayangannya kemana-mana. Parahnya lagi sudah kemana-mana, gak pamit, bisa bahaya itu. Ayo para ibu-ibu dijaga loh lelakinya. Yang jelas pepaya memang salah satu buah favorit saya. Lihat saja bentuknya yang padat berisi (dilarang menuju zona penafsiran X). Padat kompak di pangkal, mengembang di tengah, dan meruncing di ujung (Woow, mantap duonkk). INGAT!!Boleh kemana-mana asal pamit ya pikirannya. Hehehehe. Pamit ke tulisan selanjutnya saja lebih memikat.
Tidak hanya buah favorit tetapi buah pepaya ternyata mengandung filosofi yang bagus bagi kita yang bekerja maupun memiliki usaha sendiri. Jadi jangan hanya mengagumi pepaya padat berisi tapi juga rasakan khasiatnya dalam hidup bisa bikin bergairah terus. Bergairah menjalani aktivitas kerja dan mengembangkan usaha. PEPAYA bisa jadi buahnya manajemen jika diuraikan “PE”rencanaan, “PA”stikan fokus pada target/rencana, “Y”akini apa yang telah direncanakan (optimis) dan terakhir merupakan langkah terpenting yang kadang dilupakan yaitu “A”ction apa yang telah direncanakan dengan konsisten karena tanpa action tidak akan membentuk kata PEPAYA donk Bagus bukan?? tidak ada salahnya memuji filosofi sendiri apalagi menyangkut buah PEPAYA. Hahahaha.
Selain kata PEPAYA, bentuk dari buah itu sendiri juga memiliki seni manajemen, saya jamin nanti pasti semakin mengagumi pepaya. Coba kita raba dari pangkal (yang saya maksud meraba seni manajemennya). Begitu kompak buah pepaya dipangkal artinya apabila kita bekerja atau berwirausaha harus memiliki perencanaan yang realistis, informasi yang jelas dan pastikan diri untuk fokus pada perencanaan (target) sehingga tercipta kombinasi yang kompak. Kemudian menelusur agak ke tengah,hmmm, biasanya banyak yang suka kalo sudah bagian tengah, pada berebut karena rasanya manis euy. Hehehe. Di tengah, buah pepaya bentuknya mengembang yang berarti hasil dari fokus pada perencanaan adalah keyakinan diri untuk mencapai rencana dan mengembangkan daya kreatif yang menghasilkan inovasi secara terus-menerus sehingga selalu memiliki daya saing seiring dengan perkembangan jaman. Paling terakhir adalah bagian paling sensitif yaitu bagian ujung yang meruncing (dimohon tetap fokus pada seni manajemen karena kalo tiba di ujung biasanya sudah terbang ke awang-awang pikirannya. Hahaha.). Kenapa sensitif karena ini berhubungan dengan hasil kerja kita. Bagi karyawan bagian ujung ini adalah hasil kinerja yang memuaskan disertai inovasi berkelanjutan sedangkan bagi para pengusaha bagian ujung adalah kepuasan pelanggan terhadap produk-produk inovatif yang dihasilkan. Ternyata bagian ujung memang tidak bisa jauh-jauh dari kepuasan. Hehehehe. Jelas karena tujuan terakhir dari kita bekerja dan membuka usaha adalah kepuasan batin untuk melayani sesama. Sehingga bukan berkutat pada ANDA PUAS KAMI LEMAS tetapi anda puas kami KERAMAS ( ”KE”untungan ”RA”ih MASa depan, maksud saya. baru seneng bikin akronim nee:) SALAM DAHSYAT.